Jumat, 06 Juli 2012

Dosen Magang Dikti 2012


Laporan  Dosen Magang DIKTI UNDIP 
oleh 
Anwar Sadat

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Perguruan Tinggi memiliki peran yang sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan daya saing bangsa, oleh karena itu Perguruan Tinggi (PT) harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Salah satu SDM yang berperan penting dalam PT adalah dosen. Dosen adalah salah satu kompenen esensial dalam suatu sistem pendidik di perguruan tinggi, peran dan tugas dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia,meliputi iman/takwa,akhlak mulia dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang maju adil makmur dan beradab. Selain itu seorang dosen diharapkan berkomunikasi baik, dapat memanfaatkan teknologi dan informasi (ICT), memiliki networking yang luas serta peka terhadap perkembangan dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk melaksanakan fungsi peran dan kedudukan yang sangat strategis tersebut diperlukan dosen yang profesional.
     Berdasarkan pengalaman,dan fakta yang banyak terjadi di lapangan dosen dengan kualifikasi tersebut sangat minim,pada umunya hanya terdapat di Perguruan Tinggi Negeri yang besar di Indonesia yang sesuai dengan kualifikasi tersebut. Banyak dosen yang sudah diangkat menjadi dosen namun strata pendidikan masih belum sesuai dengan bidang ilmunya dan masih strata1 (S1) yang masih sangat minim pengetahuan,keterampilan dan pengalaman kerja, oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas dosen dalam etos kerja untuk menjalankan tugasnya sebagai dosen sangat diperlukan suatu perubahan dan upaya nyata. Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) mengadakan upaya nyata yaitu program dosen magang.
.  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI), memperluas kesempatan kepada semua perguruan tinggi yang merasa memerlukan adanya program magang bagi para dosen Juniornya, baik Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) maupun Perguruan Tinggi Mandiri (PTM), termasuk PTP yang baru saja disahkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No : 25 dan 65 Tahun 2010.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi melalui program Magang, memberi kesempatan luas bagi dosen-dosen junior baik yang berasal dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri) maupun PTS (Perguruan Tinggi Swasta) untuk mendapatkan bimbingan dari dosen-dosen senior di Perguruan Tinggi yang sudah dikategorikan sebagai Perguruan Tinggi maju, dan salah satu Perguruan Tinggi yang diberikan kepercayaan oleh DIKTI untuk melaksanakan bimbingan tersebut kepada dosen-dosen junior adalah Universitas Diponegoro. Program magang ini diharapkan dapat menekan disparitas kualitas baik antara dosen junior-senior maupun antara Perguruan Tinggi maju dan sedang berkembang, serta dapat terjalinnya networking antara dosen senior dan junior.

Bentuk-bentuk bimbingan yang diberikan oleh dosen senior kepada dosen junior antara lain berupa penambahan wawasan mengenai pelaksanaan dan manajemen Perguruan Tinggi pembina serta penyelenggaraan dunia kerja dosen (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan tersebut.  Program dosen magang salau satu upaya nyata dalam mewujudkan dosen yang memiliki kualifikasi secara profesional.
B.     Tujuan
Program Magang bagi dosen junior bertujuan untuk:
1.          Memperluas wawasan dosen junior mengenai pelaksanaan dan penyelenggaraan dunia kerja dosen (pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberi kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan Tridharma tersebut di PT Pembina;
2.          Memberi kesempatan kepada dosen junior untuk menjalin networking dengan dosen senior asal PTP besar;
3.          Memberikan pengalaman kepada dosen junior untuk mengenal secara langsung manajemen perguruan tinggi di PTP Pembina.
C.     Waktu Pelaksanaan
Program magang di UNDIP dilaksanakan selama 5 (lima) bulan yaitu sejak tanggal 19 Maret  sampai dengan 5 Agustus 2012.
BAB II
KEGIATAN MAGANG

Program Magang Dosen Muda (Junior) DIKTI ke beberapa Universitas Negeri sebagai Universitas Pembina diantaranya ITS,UNAIR, UNESA,UNDIP,UNNES,UNS, UGM, UNPAD, ITB, dan IPB merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada dosen muda dalam pengembangan wawasan dan keilmuan baik di tingkat universitas maupun di tingkat jurusan sesuai dengan program studi masing-masing sedangkan pada tahun ini mengalami penambahan PT Pembina yaitu UNDIP dan UNES  . Pembukaan dosen magang yang bertempat di UNDIP dilakukan pada hari senin tanggal 19 Maret 2012 Oleh Rektor UNDIP Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D. dan dikuti oleh semua Pembantu Rektor, Kepala Biro dan UPT.
A.     Agenda Kerja
Adapun agenda kerja peserta magang merupakan hal-hal yang ingin diketahui dan dipelajari untuk menerapkan hal-hal yang sesuai dengan Manajemen Kampus dan baik bagi perkembangan perguruan tinggi asal peserta magang ke depannya juga kegiatan pelaksanaan komponen sistem pendidikan pada satuan atau program pendidikan pada jalur, jenjang,dan jenis pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. 

Metode-metode dalam  Student Centered Learning, antara lain :
a.        Small group discussion
Diskusi merupakan salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti Collaborative Learning, Cooperative Learning, Problem Based Learning,  dan lain-lain. Di dalam kelas, mahasiswa diminta untuk membuat kelompok kecil (misalnya 5 – 10 orang) untuk mendikusikan bahan yang dapat diberikan oleh dosen ataupun bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Metode ini dapat digunakan ketika akan menggali ide, menyimpulkan poin penting, mengakses tingkat skill dan pengetahuan mahasiswa, mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya, membandingkan teori, isu dan interprestasi, dapat juga untuk menyelesaikan masalah. Manfaat dalam pelaksanaan metode ini mahasiswa akan belajar untuk menjadi pendengar yang baik, bekerjasama untuk tugas bersama, memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif, menghormati perbedaan pendapat, mendukung pendapat dengan bukti, serta menghargai sudut pandang yang bervariasi.
b.        Roleplay dan simullation
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya simulasi sebagai seorang manajer atau pemimpin, mahasiswa diminta untuk membuat perusahaan fiktif, dan diminta untuk berperan sebagai manajer atau pemimpin dalam perusahaan tersebut. Simulasi ini dapat berbentuk permainan peran (role playing). Permainan-permainan simulasi dan lain-lain. Simulasi ini dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa dengan jalan: mempraktikkan kemampuan umum (dalam komunikasi verbal dan nonverbal), mempraktikkan kemampuan khusus, mempraktikkan kemampuan tim, mengembangkan kemamapuan menyelesaikan masalah, mengembangkan kemampuan empati dan lain-lain.
c.        Case study
d.        Discovery learning (terfokus pada penemuan sesuatu hal yang baru dan berbeda)
adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. Metode ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memperoleh bahan ajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh melalui internet atau melalui buku, koran, majalah dan lain sebagainya.
e.        Self directed learning
adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Mahasiswa sendiri yang merencanakan, melaksanakan dan menilai sendiri terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Peran dosen dalam metode ini hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut. Manfaat dari metode ini adalah menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Individu mhasiswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya.
f.          Cooperative learning
merupakan metode belajar kelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Metode ini bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa, rasa tanggung jawab individu dan kelompok mahasiswa, kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar mahasiswa, dan keterampilan sosial mahasiswa.
g.        Collaborative learning
adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui consensus bersama antar anggota kelompok.
h.        Contextual learning
adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial, entrepreneur, maupun investor. Contoh: apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli misalnya.
i.          Project based learning
adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan hati-hati.
j.          Problem based learning
adalah belajar dengan memanfaatkan masalah, mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan mahasiswa dalam metode ini, yaitu:
a. Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah, dari dosennya.
b. Melakukan pencarian data dan infromasi yang relevan untuk memecahkan masala
c. Menata data dan mengaitkan data dengan masalah
d. Menganalisis strategi pemecahan masalah.
7 step yang dilakukan dalam PBL (Problem Based Learning), yaitu :
a.    Hypotesis
b.    Mekanism
c.      More Info
d.    I don’t know
e.     Learning issues
f.      Evaluation
g.     Maping

Jumat , 13 April  2012
Setiap hari jumat UNDIP melakukan kegiatan pagi yaitu bersepeda, menanam dan sarapan yang dikuti oleh Rektor berserta ibu, dan staff rektorat, dosen, dan mahasiswa. Sesuai dengan jadwal saya bertugas diruangan BAPSI (Biro Perencanaan dan Sistem Informasi), dengan anggota kelompok I dan diterima langsung oleh Kepala BAPSI yaitu Ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd diruangan beliau kemudian kita diperkenalkan dengan para Kabag dan Kasubbag dari BAPSI. Kami diberi penjelasan oeh ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd tentang apa itu BAPSI, Struktur, tugas dan wewenang dari BAPSI. Setelah perbicangan itu selesai kemudian kami diantarkan dan diperkenalkan dengan seluruh staf di BAPSI dan kami langsung diberi tempat untuk sementara buat koordinasi. Dan pada saat itu juga kami langsung menemui Kasubbag. Perencanaan Akademik yaitu bapak Soemargito, SS. mengenai tugas dan wewenang dari Perencanaan Akademik, bahsawanya dalam bag. Perencanaan dibagi dua sub bagian yaitu : sub bagian Perencanaan Akademik dan  sub bagian perencanaan dan pengembangan kampus. Disini kami berdiskusi mengenai bagaimana proses perubahan nama fakultas dan prodi atau juga bagaimana proses penggabungan jurusan.
Ternyata proses pergantian nama atau penggabungan jurusan semuanya harus melalui BAPSI sebelum ke BAA jadi BAPSI yang mengurusi semua berkas- berkas sampai turunnya SK dari Dikti kemudian setelah itu dilanjutkan oleh BAA dan PR 1 yang membidangi tentang akademik. Sebelum penggantian nama atau penggabungan jurusan harus mepresentasikan terlebih dahulu mengapa jurusan tersebut berganti nama atau penggabungan nama.
Tugas dan tanggung jawab subbag.Perencanaan dan Pengembangan kampus sendiri biasanya berawal  dari dukungan dari kegiatan PR IV,subbag ini hanya berperan ditahap perencanaan dan pengembangan awal,untuk hasil selanjutnya dikembangkan oleh bagian masing – masing fakultas,pengembangan visi misi,memfasilitasi sarana prasarana seperti gedung,program bebas kompetisi,matriks,proses pembahasan fakultas dan prodi atau proses penggabungan jurusan,dimana proses tersebut adalah wewenang BAPSI sebelum ke BAA,hingga mendapat SK dari DIKTI oleh,yang kemudian diteruskan ke BAA dan PR I yang membidangi bidang akademik.
Pengembangan dan Perencaanaan akademik harus ada Rencana Strategis(RENSTRA) untuk jangka 5tahun kedepan,proses penyusunan Renstra sendiri diselaraskan dengan Renstra Kementrian Nasional serta berdasarkan Undang – Undang (UU) No.17 Tahun 2007tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2005 ,UU N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanan Pembangunan Nasional,serta Peraturan Presiden No.5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menenmgah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014,mengacu pula pada visi Undip menjadi Universitas Riset Yang Unggul Pada Tahun 2020.
Renstra yang dibuat merupakan dasar pedoman dan acuan bagi fakultas dan unit kerja dalam dilingkungan Undip dalam menyusun, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Program Kegiatan Anngaran, Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian Lingkup Undip, Laporan Tahunan serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Hari Senin, 16 April 2012  mengadakan rapat internal dirusunawa dalam hal pembuatan laporan kelompok dan pembentukan tim kecil pembuatan laporan. Tiap kelompok ada yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi dan diserah kan pada tim kecil pembuatan laporan kelompok peserta magang UNDIP. Kami membahas apa-apa saja yang diperoleh di Biro yang telah dikunjungi dengan berbagi informasi dengan teman-teman. Disinilah tumbuh rasa kebersamaan dan saling menghargai satu sama lain.
Selasa, 17 April  2012
Kegiatan mengenal geografis kota Semarang.

Rabu, 18 April 2012 
Semua peserta magang telah  berkumpul di ruangan sidang  rektorat, dan melanjutkan tugas ke Biro masing –masing sesuai jadwal yang ada. Kami langsung menuju ruangan BAPSI, dan diterima dengan sambutan yang ramah oleh Kepala BAK yaitu Ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd. Diruangan beliau kemudian kita diperkenalkan dengan para Kabag dan Kasubbag dari BAPSI.
Kami diberi penjelasan oleh ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd tentang apa itu BAPSI, Struktur, tugas dan wewenang dari BAPSI. Kami diberi kesempatan oleh ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd untuk menanyakan kepada semua jajarannya mengenai BAPSI kapan saja tidak ada batasannya ujar ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd kepada kami.
Setelah perbicangan itu selesai kemudian kami diantarkan dan diperkenalkan dengan seluruh staf di BAPSI dan kami langsung diberi tempat untuk sementara buat koordinasi. Dan pada saat itu juga kami langsung menemui Kasubbag. Perencanaan Akademik yaitu bapak Soemargito, SS. Disni kami langsung berdiskusi dengan beliau mengenai tugas dan wewenang dari Perencanaan Akademik, bahsawanya dalam bag. Perencanaan dibagi dua sub bagian yaitu : sub bagian Perencanaan Akademik dan  sub bagian perencanaan dan pengembangan kampus. Disini kami berdiskusi mengenai bagaimana proses perubahan nama fakultas dan prodi atau juga bagaimana proses penggabungan jurusan.
Ternyata proses pergantian nama atau penggabungan jurusan semuanya harus melalui BAPSI sebelum ke BAA jadi BAPSI yang mengurusi semua berkas- berkas sampai turunnya SK dari Dikti kemudian setelah itu dilanjutkan oleh BAA dan PR 1 yang membidangi tentang akademik. Sebelum penggantian nama atau penggabungan jurusan harus mepresentasikan terlebih dahulu mengapa jurusan tersebut berganti nama atau penggabungan nama. Dan kebetulan pada saat itu juga ada rapat mengenai penggabungan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan saat itu juga kami mengikuti rapat tersebut. Pada rapat tersebu dipimpin oleh PR 1 kemudian PR 1 mempersilahkan kepada bapak dekan untuk mempresentasikan tentang penggabungan 2 jurusan tersebut, setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan- pertanyaan oleh peserta rapat.
Setelah selesai mengikuti rapat tersebut kami kemudian menemui Kasubag Pelayanan Informasi bapak Hendra Gunawan ST, sebelumnya kami diberi penjelasan bahwa bag. Sistem Informasi ini di bagi 2 sub bag, yaitu sub bag Data dan sub bag. Pelayanan Informasi, disini kami dijelaskan tentang tugas dan wewenang dari sub Pelayanan Informasi, bagaimana proses penerbitan buku- buku seperti direktori dosen, propektus, dll. Beliau menjelaskan bahwa semuanya menggunakan sistem yang berbasis IT jadi minimal semua anggota harus menguasai komputer. Bapak Hendra Gunawan ST juga menjelaskan bahwa selain memberikan informasi mengenai agenda- agenda kepada dosen juga mengadakan lomba pernak- pernik kampus bagi mahasiswa, ternyata mahasiswa UNDIP sangat kreatif sampai beliau kebingungan dalam menilai hasil karya dari mahasiswa ujar beliau.

Kamis, 19 April 2012
BAUK (Biro Administrasi Umum dan Keuangan) UNDIP : dibagi menjadi 5 bagian, terdiri dari  Bagian Akuntansi, Bagian Keuangan, Bagian Pengelolaan Aset, bagian TU, RT, HTL, dan bagian  kepegawaian. Hari ini kami akan menggali informasi dibagian akuntansi. Bagian akuntansi mempunyai tupoksi sbb :
1.    Menyusun rencana dan program kerja Bagian;
2.    Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang Akutansi;
3.    Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data usul anggaran;
4.    Melakukan penyusunan dan revisi Pra Daftar Isian Kegiatan Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
5.    Mempersiapkan bahan usul revisi Daftar Isian Kegiatan Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
6.    Mempersiapkan bahan penyusunan Daftar Usulan Kegiatan Suplemen (DUKS);
7.    Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran;
8.    Pelaksanaan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
9.    Menyusun laporan bagian.
Bagian Akuntansi dibagi 2 Subbagian Perencanaan dan Subbagian Pelaporan. Subbagian perencanaan mempunyai tupoksi perencanaan anggaran diantaranya Penyusunan Target PNBP, Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran, Penyusunan RKA-KL s/d DIPA, Penyusunan Kontrak Kinerja, Perubahan RKA-KL/DIPA, dan lain-lain yang mendukung tupoksi perencanaan anggaran.
Jumat, 20 April 2012
Seperti biasanya Setiap hari jumat UNDIP melakukan kegiatan pagi yaitu bersepeda, menanam dan sarapan yang dikuti oleh Rektor berserta ibu, dan staff rektorat, dosen, dan mahasiswa. Kami bersepeda bersama mengelilingi Universitas Diponegoro bersama Rektor,dekanat dan staf atau dosen lingkup Undip. Star permula dari kantor pusat / Rektorat, sebelumnya semua peserta mengambil sepeda yang telah tersedia. Selanjutnya semua peserta mengikuti senam bersama. Akhirnya senam bersama telah selesai,dan dilanjutkan penanaman pohon bersama,beberapa pohonpun telah ditanam.Seluruh peserta dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah disediakan,ini mungkin saat yang selalu ditunggu oleh peserta,termasuk peserta magang, Setelah bersepeda kami pulang untuk siap-siap kembali ke rektorat untuk mengikuti rapat koordinasi dengan koordinator kami yaitu bapak Dr. rar.net Siswo Sumardiono.,ST.,MT menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan dibidang I. Di sela membahas kebijakan-kebijakan dibidang I kami juga share tentang studi lanjut yang harus ditempuh oleh peserta magang, dan juga share tentang pengalaman-pengalaman beliau saat menempuh studi lanjut.
Senin, 23 – 28 April 2012
Mengikuti Pelatihan PEKERTI (Pelatihan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional. Pelatihan PEKERTI dibuka oleh Prof Hertanto beliau adalah PR I di UNDIP dalam pembukaan beliau menjelaskan tentang manfaat mengikuti pelatihan PEKERTI (Pelatihan Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional, instruksional itu adalah pengajaran. Sehingga pelatihan PEKERTI berfungsi untuk menyusun strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi (PT) dengan berbagai indikator yang akan dibahas dalam pelatihan PEKERTI dari tanggl 23-28 April 2012. Team teaching Prof. Dr.Ir. Mukh Arifin MSc dan Dr.Ir.Setia Budi Sasongko, DEA, dengan materi strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi (PT), pendidikan sebagai sistem dan pembelajaran orang dewasa. Materi berlangsung dari pukul 09.30-12.00
Pukul 13.00-16.30 dilanjutkan dengan materi Teori Belajar dan Motivasi dengan team teaching Drs.Yusmilarso, MA dan dr. Dwi Pudjonarko, Mkes. Untuk hari ini sendiri pelatihan dengan materi Teori belajar dan motivasi,dimana menjelaskan perbedaan dan persamaan teori belajar dan tingkah laku, kognigtif, humanistik, sibernetik dalam hal makna belajar, proses belajar, kekuatan dan kelemahannya.Teori belajar sendiri adalah teori yang pragmatik dan elektik.Teori dengan  demikian hampir dipastikan tidak pernah mempunyai sifat ekstrim.Tidak ada teori belajar secara ekstrim hanya memperhatikan mahasiswa saja, kurikulum atau hanya mementingkan aspek dosen saja. Proses pembelajaran dapat dipahami atau dijelaskan dengan jelas dengan menggunakan berbagai teori belajar, disamping itu proses tersebut dapat pula dijelaskan dengan memperhatikan satu aspek yang penting, yaitu motivasi mahasiswa. Di dalam proses pembelajaran, dosen terkadang dirisaukan dengan adanya mahasiswa yang dinilai cerdas tetapi mempunyai prestasi yang sedang –sedang saja. Hal ini tentu saja perlu kita hindari, dengan menggunakan berbagai macam strategi unttuk merangsang minat dan perhatian mahasiswa, misalnya dengan media film,videotape, dll untuk melengkapi penyampaian perkuliahan.
Taksonomi pendidikan menjelaskan tentang  tujuan pendidikan yang sesungguhnya yaitu mengenali berbagai ranah/domain tingkat taksonomi tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Taksonomi pendidikan juga bertujuan untuk membedakan tujuan pembelajaran dengan menggunakan sistem analisis kompetensi. Tujuan pendidikan dalam taksonomi pendidikan terbagi 3 (tiga) ranah yaitu :
1.    Ranah Cognitif atau kemampuan untuk berpikir
2.    Ranah Afektif atau kemampuan dalam menunjukkan penerimaan dan penolakan yang berhubungan dengan emosi, perasaan dan hati, serta,
3.    Ranah Phisikomotorik atau ranah yang berkaitan dengan kemampuan menguasai dan mempunyai ketrampilan.
Menurut teori Bloom, Ranah Cognitif meliputi :
a.    C1 – Pengetahuan ( lebih pada mengingat apa yang telah diketahui )
b.    C2 – Pemahaman
c.    C3 -  Penerapan
d.    C4 – Analisa
e.    C5 – Sintesa
f.     C6 – Evaluasi
Kompetensi dalam taksonomi pendidikan identik dengan hal-hal seperti dibawah ini :
a.       Area Cognitif
b.      Area Afektif
c.       Area Phisikomotorik
Dalam Taksonomi pendidikan, pendidikan yang terbaik adalah didasarkan pada kemampuan bertindak cerdas dan bukan hanya sekedar di area cognitif atau hanya memahami saja serta kemampuan menguasai ketrampilan, bukan hanya sebagai teori dalam memberi kritikan dalam masyarakat, akan tetapi memberikan solusinya.Dalam penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh dosen bagi mahasiswanya yang tertera dalam TPU dan TPK itu harus sesuai dengan C berapa yang diinginkan, apakah C1, C2, C3 atau C6.
Untuk mengetahui tujuan pendidikan atau taksonomi pendidikan  harus dimulai dengan  proses penyusunan kurikulum dan pembuatan GBPP dan SAP harus disiapkan oleh staff pengajar yang memangku setiap mata kuliahnya. GBPP dan SAP bertujuan untuk memudahkan dan mensrukturalisasikan materi perkuliahan yang akan dilakukan. Dalam GBPP dan SAP akan jelas bagaimana proses perkuliahan tersebut akan dilakukan, sehingga mahasiswa jelas dan tersruktur dalam mengikuti proses perkuliahan sesuai dengan rencana pembelajaran yang disiapkan oleh dosen
Proses penyusunan kurikulum di jurusan masing-masing harus dimulai dengan melakukan analisis swot dengan melihat pada Market signal yang ada, kemudian dari hasil market signal tersebut akan melahirkan tujuan pendidikan yang sesuai kompetensi yang kemudian dijabarkan dalam mata kuliah untuk dipelajari dan diskusikan yang sesuai dengan bahan ajar atau silabus. Kompetensi dalam pendidikan dilihat pada 3 (tiga) hal pokok yaitu,
a.    Kompetensi Utama yaitu yang kompetensi yang menunjukkan unjuk kerja/hasil kerja atau cara kerja yang ada pada individunya.
b.    Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang dipunyai oleh kemampuan pendidikan tinggi masing-masing.
c.    Kompetensi lain yaitu kompetensi yang bisa meningkatkan kualitas hidup dan kebutuhan lingkungan dimana pendidikan tinggi itu berada.
Landasan elemen kompetensi adalah berdasarkan pada Keputusan mendiknas No.045/U/2002, Landasan kepribadian, ilmu dan ketrampilan, perilaku yang baik dan pemahaman dari masyarakat.
Peran dosen dalam taksonomi pendidikan adalah sebagai fasilitator untuk membantu mahasiswa mengakses informasi, menata keilmuan dan menytransfer pengetahuan guna untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan sehari-hari, sehingga mahasiswa akan tanggap terhadap situasi. Peran mahasiswa dalam taksonomi pendidikan adalah tidak hanya menguasai mata kuliah atau hanya sekedar kompeten dalam bidang keilmuan akan tetapi harus kompeten dalam belajar atau kegunaan belajar dengan cara melakukan discovery, inquiry dan problem selfing. Untuk mendapatkan kegunaan belajar itu bisa dengan cara SCL ( student center learning ) untuk mendiskusikan berbagai macam persoalan hidup yang dihadapi ataupun permasalahan – permasalahan yang ada dalam masyarakat. Kelompok diskusi SCL ini tidak terlalu banyak anggotanya dimulai dari 10 orang – 12 orang, sehingga akan terlihat perubahannya secara cognitif, afekif dan phisikomotorik.
Untuk dapat mencapai dan melakukan evaluasi pembelajaran, dalam taksonomi pendidikan harus dilakukan dengan cara membuat dan menyiapkan GBPP dan SAP sebagai rencana pembelajaran yang mempunyai tujuan pokok Umum atau TPU dan Tujuan Pokok Khusus atau TPK. TPU bertujuan untuk menetapkan tujuan umum apa yang akan dihasilkan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan mata kuliah yang telah dipelajari, perubahan apa yang diinginkan oleh dosen terhadap mahaisiwanya, sedangkan TPK adalah tujuan khusus yang ditujukan pada mahasiswa setelah mengikuti dan mempelajari satu topik/materi perkuliahan yang dibuat berdasarkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan materi perkuliahan.
Tujuan pembelajaran dalam taksonomi pendidikan adalah dapat menjelaskan kontrak pembelajaran, dapat mengimplementasikan GBPP dan SAP, Dapat merekontruksi salah satu materi pembelajaran baik dengan metode TCL Maupun SCL. Dalam GBPP harus ada komponen-komponen yang telah ditetapkan DIKTI, yaitu, manfaat mata kuliah yang akan diajarkan ( menjelaskan tentang manfaat mengambil mempelajari mata kuliah ini secara pribadi dan hubungannya dengan keilmuan dan jurusan), Deskripsi perkuliahan yang akan dilakukan, tujuan pembelajaran yang diinginkan/dicapai, organisasi materi perkuliahan yang akan disajikan, srategi perkuliahan yang akan dilakukan oleh dosen, sumber materi atau bahan perkuliahan yang jelas, cara-cara pemberian tugas-tugas kepada mahasiswa, kriteria penilaian dan jadwal yang menyebutkan topik bahasan materi perkuliahan.
Dalam pemberian tugas bagi mahasiswa harus diperhatikan dengan baik, jangan memberikan tugas secara mendadak, memberikan tugas secara individu atau kelompok sesuai dengan jadwal  atau batas waktu penyelesaiandnya, menyebutkan tujuan dari masing-masing tugas yang akan diberikan dengan metode diskusi, menganalisa atau mengkritik serta meninformasikan jadwal ujian semester atau hal-hal lainnya. Dalam organisasi  materi perkuliahan sebaiknya dibentuk tim teaching, sehingga tidak ada kendala bagi mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan karena jika salah satu dosen pengampu mata kuliah tidak bisa hadir, maka akan digantikan oleh dosen lain yang tergabung dalam tim teaching.
SPP harus memuat komponen-komponen seperti berikut ini :
1.        Kode nomor dan nama mata kuliah
2.        Kedudukan mata kuliah ( MKPK, MKKK, MKKB,MKBP atau MKBB )
3.        Semester atau tahun
4.        SKS
5.        Waktu pertemuan
6.        Kompetensi dasar dan indikatornya ( TPU )
7.        Pokok bahasan dan sub pokok bahasan
8.        Kegiatan pembelajaran ( pendahuluan, penyajian dan Penutupan/evaluasi)
9.        Evaluasi
10.    Referensi bahan ajar/materi perkuliahan yang dipakai pada setiap pertemuan.
Media dan alat pendukung proses perkuliahan juga ditampilkan dalam SPP tersebut, apakah menggunakan LCD, Laptop, Spidol, Possit, dan lain-lain. Evaluasi dilakukan dalam pembelajaran dilakukan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa baik dalam bentuk tugas, ujian Essay, non essay dan dalam bentuk lainnya.
Senin, 30 April 2012
Di BAUK UNDIP bagian Kepegawaian, menjelaskan tentang struktur organisai bagian kepegawaian. Bagian kepegawaian memiliki 2 subbgaian yaitu subbagian tenaga adm & teknis dengan staf ....orang dan subbagian tenaga edukatif. Subag tenaga edukatif. Dan Subag tenaga adm & teknis menjelaskan struktur organisasnya beliau juga menjelaskan mempunyai tugas dan fungsi bagian kepegawaian sbb :
·         Analisis jabatan
·         Formasi
·         Pengadaan dan Pelatihan
·         Jabatan dan Pangkat
·         Karpeg/Karis/Karsu/Taspen/Askes
·         Pemberhentian
·         Sosialisasi
Pada Subbag Tenaga Edukatif dan Subbag Tenaga Adm & Teknis. Masing-masing kasubbag mempunyai tupoksi yang berbeda-beda. Informasi yang pertama kali kami gali adalah subbag tenaga adm & teknis.
1.            Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian;
2.            Menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bidang   kepegawaian;
3.            Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data mutasi, pengembangan dan pemberhentian pegawai;
4.            Mempersiapkan bahan penyusuna peraturan dan ketentuan di bidang kepegawaian;
5.            Mempersiapkan bahan penyusunan rencana formasi dan pengembangan pegawai;
6.            Melakukan urusan penerimaan dan pengakatan pegawai;
7.            Mempersiapkan bahan pelaksanaan mutasi dan pengembangan pegawai;
8.            Mempersiapkan dan mengurus usul mutasi, pengembangan pengangkatan kembali dan pemberhentian pegawai;
9.            Mempersiapkan pemberian cuti;
10.        Mempersiapkan pemberian surat keterangan persetujuan pindah;
11.        Melakukan pencatatan dan pengarsipan data mutasi, pengembangan dan pemberhentian pegawai;
12.        Mempersiapkan bahan pelaksanaan sumpah/ janji jabatan, serah terima jabatan dan sumpah/ janji pegawai negeri sipil;
13.        Melaksanakan pengurusan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Kartu Pegawai (Karpeg), Kartu Induk (Karin), Kartu Istri (Karis), Kartu Suami (Karsu), Asuransi Kesehatan (Askes), Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), Surat Keterangan untuk mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4), dan Lembar Pembayaran Pajak Pembangunan (LP2P);
14.        Mempersiapkan bahan pelaksanaan latihan prajabatan dan mengurus ujian dinas tingkat II dan III;
15.        Mempersiapkan bahan pelaksanaan pemilihan pegawai  teladan;
16.        Menghimpun dan mengolah data kehadiran pegawai;
17.        Melakukan penyusunan stattistik pegawai;
18.        Melakukan penyusunan dan penyimpanan arsip individual;
19.        Mempersiapkan bahan usul pemberian tanda penghargaan pegawai;
20.         Menyusun laporan Sub Bagian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

YouTube

Translate

Lencana Facebook

Fans Page Facebook

Video


Download video clip Cakra Khan Harus Terpisah