Laporan Dosen Magang DIKTI UNDIP
oleh
Anwar Sadat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi memiliki peran yang
sangat besar dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan daya
saing bangsa, oleh karena itu Perguruan Tinggi (PT) harus memiliki sumber daya
manusia (SDM) yang unggul. Salah satu SDM yang berperan penting dalam PT adalah
dosen. Dosen adalah salah satu kompenen esensial dalam suatu sistem pendidik di
perguruan tinggi, peran dan tugas dan tanggung jawab dosen sangat penting dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa,
meningkatkan kualitas manusia Indonesia,meliputi iman/takwa,akhlak mulia dan
penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk mewujudkan masyarakat
indonesia yang maju adil makmur dan beradab. Selain itu seorang dosen diharapkan
berkomunikasi baik, dapat memanfaatkan teknologi dan informasi (ICT), memiliki
networking yang luas serta peka terhadap perkembangan dalam kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk melaksanakan fungsi peran dan kedudukan yang
sangat strategis tersebut diperlukan dosen yang profesional.
Berdasarkan
pengalaman,dan fakta yang banyak terjadi di lapangan dosen dengan kualifikasi
tersebut sangat minim,pada umunya hanya terdapat di Perguruan Tinggi Negeri
yang besar di Indonesia yang sesuai dengan kualifikasi tersebut. Banyak dosen
yang sudah diangkat menjadi dosen namun strata pendidikan masih belum sesuai
dengan bidang ilmunya dan masih strata1 (S1) yang masih sangat minim
pengetahuan,keterampilan dan pengalaman kerja, oleh karena itu untuk meningkatkan
kualitas dosen dalam etos kerja untuk menjalankan tugasnya sebagai dosen sangat
diperlukan suatu perubahan dan upaya nyata. Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI)
mengadakan upaya nyata yaitu program dosen magang.
. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (DIKTI), memperluas kesempatan kepada semua perguruan tinggi
yang merasa memerlukan adanya program magang bagi para dosen Juniornya, baik
Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) maupun Perguruan Tinggi Mandiri (PTM),
termasuk PTP yang baru saja disahkan dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia No : 25 dan 65 Tahun 2010.
Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi melalui program Magang, memberi kesempatan luas bagi dosen-dosen junior
baik yang berasal dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri) maupun PTS (Perguruan
Tinggi Swasta) untuk mendapatkan bimbingan dari dosen-dosen senior di Perguruan
Tinggi yang sudah dikategorikan sebagai Perguruan Tinggi maju, dan salah satu
Perguruan Tinggi yang diberikan kepercayaan oleh DIKTI untuk melaksanakan
bimbingan tersebut kepada dosen-dosen junior adalah Universitas Diponegoro.
Program magang ini diharapkan dapat menekan disparitas kualitas baik antara
dosen junior-senior maupun antara Perguruan Tinggi maju dan sedang berkembang,
serta dapat terjalinnya networking antara
dosen senior dan junior.
Bentuk-bentuk
bimbingan yang diberikan oleh dosen senior kepada dosen junior antara lain
berupa penambahan wawasan mengenai pelaksanaan dan manajemen Perguruan Tinggi
pembina serta penyelenggaraan dunia kerja dosen (pengajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat) dengan cara memberi kesempatan untuk mengalami secara
langsung pelaksanaan kegiatan tersebut. Program dosen magang salau satu upaya nyata
dalam mewujudkan dosen yang memiliki kualifikasi secara profesional.
B.
Tujuan
Program Magang bagi dosen junior
bertujuan untuk:
1.
Memperluas
wawasan dosen junior mengenai pelaksanaan dan penyelenggaraan dunia kerja dosen
(pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan cara memberi
kesempatan untuk mengalami secara langsung pelaksanaan kegiatan Tridharma
tersebut di PT Pembina;
2.
Memberi
kesempatan kepada dosen junior untuk menjalin networking dengan dosen
senior asal PTP besar;
3.
Memberikan
pengalaman kepada dosen junior untuk mengenal secara langsung manajemen
perguruan tinggi di PTP Pembina.
C.
Waktu Pelaksanaan
Program magang di UNDIP
dilaksanakan selama 5 (lima) bulan yaitu sejak tanggal 19 Maret sampai dengan 5 Agustus 2012.
BAB II
KEGIATAN MAGANG
Program
Magang Dosen Muda (Junior) DIKTI ke beberapa Universitas Negeri sebagai Universitas
Pembina diantaranya ITS,UNAIR, UNESA,UNDIP,UNNES,UNS, UGM, UNPAD, ITB, dan IPB
merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada dosen muda dalam pengembangan wawasan dan keilmuan baik di tingkat
universitas maupun di tingkat jurusan sesuai dengan program studi masing-masing
sedangkan pada tahun ini mengalami penambahan PT Pembina yaitu UNDIP dan
UNES . Pembukaan dosen magang yang
bertempat di UNDIP dilakukan pada hari senin tanggal 19 Maret 2012 Oleh Rektor
UNDIP Prof. Sudharto P. Hadi, MES, Ph.D. dan dikuti oleh semua Pembantu Rektor,
Kepala Biro dan UPT.
A.
Agenda Kerja
Adapun agenda kerja peserta magang merupakan hal-hal
yang ingin diketahui dan dipelajari untuk menerapkan hal-hal yang sesuai dengan
Manajemen Kampus dan baik bagi perkembangan perguruan tinggi asal peserta
magang ke depannya juga kegiatan pelaksanaan komponen
sistem pendidikan pada satuan atau program pendidikan pada jalur, jenjang,dan
jenis pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan
pendidikan Nasional.
Metode-metode dalam Student Centered Learning, antara lain :
a.
Small group discussion
Diskusi
merupakan salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari
banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti Collaborative Learning,
Cooperative Learning, Problem Based Learning,
dan lain-lain. Di dalam kelas, mahasiswa diminta untuk membuat kelompok
kecil (misalnya 5 – 10 orang) untuk mendikusikan bahan yang dapat diberikan
oleh dosen ataupun bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut.
Metode ini dapat digunakan ketika akan menggali ide, menyimpulkan poin penting,
mengakses tingkat skill dan
pengetahuan mahasiswa, mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya,
membandingkan teori, isu dan interprestasi, dapat juga untuk menyelesaikan
masalah. Manfaat dalam pelaksanaan metode ini mahasiswa akan belajar untuk
menjadi pendengar yang baik, bekerjasama untuk tugas bersama, memberikan dan
menerima umpan balik yang konstruktif, menghormati perbedaan pendapat,
mendukung pendapat dengan bukti, serta menghargai sudut pandang yang
bervariasi.
b.
Roleplay dan simullation
Simulasi
adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam
kelas. Misalnya simulasi sebagai seorang manajer atau pemimpin, mahasiswa
diminta untuk membuat perusahaan fiktif, dan diminta untuk berperan sebagai
manajer atau pemimpin dalam perusahaan tersebut. Simulasi ini dapat berbentuk
permainan peran (role playing).
Permainan-permainan simulasi dan lain-lain. Simulasi ini dapat mengubah cara
pandang (mindset)
mahasiswa dengan jalan: mempraktikkan kemampuan umum (dalam komunikasi verbal
dan nonverbal), mempraktikkan kemampuan khusus, mempraktikkan kemampuan tim,
mengembangkan kemamapuan menyelesaikan masalah, mengembangkan kemampuan empati
dan lain-lain.
c.
Case study
d.
Discovery learning (terfokus pada penemuan
sesuatu hal yang baru dan berbeda)
adalah
metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik
yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun
pengetahuan dengan cara belajar mandiri. Metode ini dapat dilakukan misalnya
dengan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memperoleh bahan ajar dari
sumber-sumber yang dapat diperoleh melalui internet atau melalui buku, koran,
majalah dan lain sebagainya.
e.
Self directed learning
adalah
proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri.
Mahasiswa sendiri yang merencanakan, melaksanakan dan menilai sendiri terhadap
pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang
bersangkutan. Peran dosen dalam metode ini hanya bertindak sebagai fasilitator,
yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang
telah dilakukan individu mahasiswa tersebut. Manfaat dari metode ini adalah
menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggung jawab
mereka sendiri. Individu mhasiswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap
semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya.
f.
Cooperative learning
merupakan
metode belajar kelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu
masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas
beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode
ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok, materi yang dibahas,
langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan
dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa hanya mengikuti prosedur diskusi yang
dirancang oleh dosen. Metode ini bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan
mengasah kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa, rasa tanggung jawab
individu dan kelompok mahasiswa, kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar
mahasiswa, dan keterampilan sosial mahasiswa.
g.
Collaborative learning
adalah
metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang
didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok.
Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended, tetapi pembentukan
kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu
dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja
kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui consensus
bersama antar anggota kelompok.
h.
Contextual learning
adalah
konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi
nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat
keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial, entrepreneur, maupun investor. Contoh: apabila kompetensi
yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain
konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh dan mendiskusikannya.
Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat
perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli
tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai
pembeli misalnya.
i.
Project based learning
adalah
metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar
pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur
terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang
dirancang dengan hati-hati.
j.
Problem based learning
adalah
belajar dengan memanfaatkan masalah, mahasiswa harus melakukan
pencarian/penggalian informasi (inquiry)
untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah
yang perlu dilakukan mahasiswa dalam metode ini, yaitu:
a. Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa
kompetensi yang dituntut mata kuliah, dari dosennya.
b. Melakukan pencarian data dan infromasi yang relevan
untuk memecahkan masala
c. Menata data dan mengaitkan data dengan masalah
d. Menganalisis strategi pemecahan masalah.
7 step yang dilakukan dalam PBL (Problem Based Learning), yaitu :
a.
Hypotesis
b.
Mekanism
c.
More
Info
d.
I
don’t know
e.
Learning
issues
f.
Evaluation
g.
Maping
Jumat , 13 April 2012
Setiap hari jumat UNDIP melakukan
kegiatan pagi yaitu bersepeda, menanam dan sarapan yang dikuti oleh Rektor
berserta ibu, dan staff rektorat, dosen, dan mahasiswa. Sesuai dengan jadwal saya bertugas diruangan BAPSI (Biro Perencanaan dan
Sistem Informasi), dengan anggota kelompok I dan diterima langsung oleh Kepala
BAPSI yaitu Ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd diruangan beliau kemudian kita
diperkenalkan dengan para Kabag dan Kasubbag dari BAPSI. Kami diberi penjelasan
oeh ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd tentang apa itu BAPSI, Struktur, tugas
dan wewenang dari BAPSI. Setelah perbicangan itu selesai kemudian kami
diantarkan dan diperkenalkan dengan seluruh staf di BAPSI dan kami langsung
diberi tempat untuk sementara buat koordinasi. Dan pada saat itu juga kami
langsung menemui Kasubbag. Perencanaan Akademik yaitu bapak Soemargito, SS.
mengenai tugas dan wewenang dari Perencanaan Akademik, bahsawanya dalam bag.
Perencanaan dibagi dua sub bagian yaitu : sub bagian Perencanaan Akademik
dan sub bagian perencanaan dan
pengembangan kampus. Disini kami berdiskusi mengenai bagaimana proses perubahan
nama fakultas dan prodi atau juga bagaimana proses penggabungan jurusan.
Ternyata proses pergantian nama atau penggabungan jurusan semuanya
harus melalui BAPSI sebelum ke BAA jadi BAPSI yang mengurusi semua berkas-
berkas sampai turunnya SK dari Dikti kemudian setelah itu dilanjutkan oleh BAA
dan PR 1 yang membidangi tentang akademik. Sebelum penggantian nama atau
penggabungan jurusan harus mepresentasikan terlebih dahulu mengapa jurusan
tersebut berganti nama atau penggabungan nama.
Tugas dan tanggung jawab
subbag.Perencanaan dan Pengembangan kampus sendiri biasanya berawal dari dukungan dari kegiatan PR IV,subbag ini
hanya berperan ditahap perencanaan dan pengembangan awal,untuk hasil
selanjutnya dikembangkan oleh bagian masing – masing fakultas,pengembangan visi
misi,memfasilitasi sarana prasarana seperti gedung,program bebas
kompetisi,matriks,proses pembahasan fakultas dan prodi atau proses penggabungan
jurusan,dimana proses tersebut adalah wewenang BAPSI sebelum ke BAA,hingga
mendapat SK dari DIKTI oleh,yang kemudian diteruskan ke BAA dan PR I yang membidangi
bidang akademik.
Pengembangan dan
Perencaanaan akademik harus ada Rencana Strategis(RENSTRA) untuk jangka 5tahun
kedepan,proses penyusunan Renstra sendiri diselaraskan dengan Renstra
Kementrian Nasional serta berdasarkan Undang – Undang (UU) No.17 Tahun
2007tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2005 ,UU N0.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,UU No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanan Pembangunan Nasional,serta Peraturan Presiden No.5 tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menenmgah Nasional (RPJMN) 2010 –
2014,mengacu pula pada visi Undip menjadi Universitas Riset Yang Unggul Pada Tahun
2020.
Renstra yang dibuat
merupakan dasar pedoman dan acuan bagi fakultas dan unit kerja dalam dilingkungan
Undip dalam menyusun, Rencana Strategis, Rencana Kerja, Rencana Program Kegiatan
Anngaran, Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian Lingkup
Undip, Laporan Tahunan serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Hari
Senin, 16 April 2012
mengadakan rapat internal dirusunawa dalam hal pembuatan laporan
kelompok dan pembentukan tim kecil pembuatan laporan. Tiap kelompok ada yang
bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi dan diserah kan pada tim kecil
pembuatan laporan kelompok peserta magang UNDIP. Kami membahas apa-apa saja
yang diperoleh di Biro yang telah dikunjungi dengan berbagi informasi dengan
teman-teman. Disinilah tumbuh rasa kebersamaan dan saling menghargai satu sama
lain.
Selasa, 17 April 2012
Kegiatan mengenal geografis kota Semarang.
Rabu, 18 April 2012
Semua peserta magang
telah berkumpul di ruangan sidang rektorat, dan melanjutkan tugas ke Biro masing –masing sesuai
jadwal yang ada. Kami langsung menuju ruangan BAPSI, dan diterima dengan
sambutan yang ramah oleh Kepala BAK yaitu Ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd.
Diruangan beliau kemudian kita diperkenalkan dengan para Kabag dan Kasubbag
dari BAPSI.
Kami diberi penjelasan oleh ibu Dra. Arsiani
Sulakmiwati, M.Pd tentang apa itu BAPSI, Struktur, tugas dan wewenang dari
BAPSI. Kami diberi kesempatan oleh ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd untuk
menanyakan kepada semua jajarannya mengenai BAPSI kapan saja tidak ada
batasannya ujar ibu Dra. Arsiani Sulakmiwati, M.Pd kepada kami.
Setelah perbicangan itu
selesai kemudian kami diantarkan dan diperkenalkan dengan seluruh staf di BAPSI
dan kami langsung diberi tempat untuk sementara buat koordinasi. Dan pada saat
itu juga kami langsung menemui Kasubbag. Perencanaan Akademik yaitu bapak
Soemargito, SS. Disni kami langsung berdiskusi dengan beliau mengenai tugas dan
wewenang dari Perencanaan Akademik, bahsawanya dalam bag. Perencanaan dibagi
dua sub bagian yaitu : sub bagian Perencanaan Akademik dan sub bagian perencanaan dan pengembangan
kampus. Disini kami berdiskusi mengenai bagaimana proses perubahan nama
fakultas dan prodi atau juga bagaimana proses penggabungan jurusan.
Ternyata proses pergantian
nama atau penggabungan jurusan semuanya harus melalui BAPSI sebelum ke BAA jadi
BAPSI yang mengurusi semua berkas- berkas sampai turunnya SK dari Dikti
kemudian setelah itu dilanjutkan oleh BAA dan PR 1 yang membidangi tentang
akademik. Sebelum penggantian nama atau penggabungan jurusan harus
mepresentasikan terlebih dahulu mengapa jurusan tersebut berganti nama atau
penggabungan nama. Dan kebetulan pada saat itu juga ada rapat mengenai
penggabungan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan saat itu juga kami mengikuti
rapat tersebut. Pada rapat tersebu dipimpin oleh PR 1 kemudian PR 1 mempersilahkan
kepada bapak dekan untuk mempresentasikan tentang penggabungan 2 jurusan
tersebut, setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan- pertanyaan oleh peserta
rapat.
Setelah selesai mengikuti rapat tersebut kami kemudian menemui
Kasubag Pelayanan Informasi bapak Hendra Gunawan ST, sebelumnya kami diberi
penjelasan bahwa bag. Sistem Informasi ini di bagi 2 sub bag, yaitu sub bag
Data dan sub bag. Pelayanan Informasi, disini kami dijelaskan tentang tugas dan
wewenang dari sub Pelayanan Informasi, bagaimana proses penerbitan buku- buku
seperti direktori dosen, propektus, dll. Beliau menjelaskan bahwa semuanya
menggunakan sistem yang berbasis IT jadi minimal semua anggota harus menguasai
komputer. Bapak Hendra Gunawan ST juga menjelaskan bahwa selain memberikan
informasi mengenai agenda- agenda kepada dosen juga mengadakan lomba pernak-
pernik kampus bagi mahasiswa, ternyata mahasiswa UNDIP sangat kreatif sampai
beliau kebingungan dalam menilai hasil karya dari mahasiswa ujar beliau.
Kamis,
19 April 2012
BAUK (Biro Administrasi Umum dan
Keuangan) UNDIP : dibagi menjadi 5 bagian, terdiri dari Bagian Akuntansi, Bagian Keuangan, Bagian
Pengelolaan Aset, bagian TU, RT, HTL, dan bagian kepegawaian. Hari ini kami akan menggali
informasi dibagian akuntansi. Bagian akuntansi mempunyai tupoksi sbb :
1. Menyusun
rencana dan program kerja Bagian;
2.
Menghimpun dan menelaah peraturan
perundang-undangan di bidang Akutansi;
3.
Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis
data usul anggaran;
4.
Melakukan
penyusunan dan revisi Pra Daftar Isian Kegiatan Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
5.
Mempersiapkan
bahan usul revisi Daftar Isian Kegiatan Pelaksanaan Anggaran (DIPA);
6.
Mempersiapkan
bahan penyusunan Daftar Usulan Kegiatan Suplemen (DUKS);
7.
Melaksanakan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran;
8.
Pelaksanaan penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran
9.
Menyusun laporan bagian.
Bagian Akuntansi dibagi 2 Subbagian Perencanaan
dan Subbagian Pelaporan. Subbagian perencanaan mempunyai tupoksi perencanaan
anggaran diantaranya Penyusunan
Target PNBP, Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran, Penyusunan RKA-KL s/d
DIPA, Penyusunan Kontrak Kinerja, Perubahan RKA-KL/DIPA, dan lain-lain yang
mendukung tupoksi perencanaan anggaran.
Jumat,
20 April 2012
Seperti biasanya Setiap hari jumat
UNDIP melakukan kegiatan pagi yaitu bersepeda, menanam dan sarapan yang dikuti
oleh Rektor berserta ibu, dan staff rektorat, dosen, dan mahasiswa. Kami bersepeda bersama mengelilingi Universitas Diponegoro
bersama Rektor,dekanat dan staf atau dosen lingkup Undip. Star permula dari
kantor pusat / Rektorat, sebelumnya semua peserta mengambil sepeda yang telah
tersedia. Selanjutnya semua peserta mengikuti senam bersama. Akhirnya senam bersama
telah selesai,dan dilanjutkan penanaman pohon bersama,beberapa pohonpun telah
ditanam.Seluruh peserta dipersilahkan untuk menikmati hidangan yang telah
disediakan,ini mungkin saat yang selalu ditunggu oleh peserta,termasuk peserta
magang, Setelah bersepeda kami pulang untuk siap-siap kembali ke
rektorat untuk mengikuti rapat koordinasi dengan koordinator kami yaitu bapak
Dr. rar.net Siswo Sumardiono.,ST.,MT menjelaskan tentang kebijakan-kebijakan
dibidang I. Di sela membahas kebijakan-kebijakan dibidang I kami juga share
tentang studi lanjut yang harus ditempuh oleh peserta magang, dan juga share
tentang pengalaman-pengalaman beliau saat menempuh studi lanjut.
Senin,
23 – 28 April 2012
Mengikuti Pelatihan PEKERTI (Pelatihan
Ketrampilan Dasar Teknik Instruksional. Pelatihan PEKERTI dibuka oleh Prof
Hertanto beliau adalah PR I di UNDIP dalam pembukaan beliau menjelaskan tentang
manfaat mengikuti pelatihan PEKERTI (Pelatihan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional, instruksional itu adalah pengajaran. Sehingga pelatihan PEKERTI
berfungsi untuk menyusun strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi (PT)
dengan berbagai indikator yang akan dibahas dalam pelatihan PEKERTI dari tanggl
23-28 April 2012. Team teaching Prof.
Dr.Ir. Mukh Arifin MSc dan Dr.Ir.Setia Budi Sasongko, DEA, dengan materi
strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi (PT), pendidikan sebagai sistem
dan pembelajaran orang dewasa. Materi berlangsung dari pukul 09.30-12.00
Pukul 13.00-16.30 dilanjutkan dengan
materi Teori Belajar dan Motivasi dengan team teaching Drs.Yusmilarso, MA dan
dr. Dwi Pudjonarko, Mkes. Untuk hari ini sendiri
pelatihan dengan materi Teori belajar dan motivasi,dimana menjelaskan perbedaan
dan persamaan teori belajar dan tingkah laku, kognigtif, humanistik, sibernetik
dalam hal makna belajar, proses belajar, kekuatan dan kelemahannya.Teori
belajar sendiri adalah teori yang pragmatik dan elektik.Teori dengan demikian hampir dipastikan tidak pernah
mempunyai sifat ekstrim.Tidak ada teori belajar secara ekstrim hanya memperhatikan
mahasiswa saja, kurikulum atau hanya mementingkan aspek dosen saja. Proses
pembelajaran dapat dipahami atau dijelaskan dengan jelas dengan menggunakan
berbagai teori belajar, disamping itu proses tersebut dapat pula dijelaskan
dengan memperhatikan satu aspek yang penting, yaitu motivasi mahasiswa. Di dalam
proses pembelajaran, dosen terkadang dirisaukan dengan adanya mahasiswa yang
dinilai cerdas tetapi mempunyai prestasi yang sedang –sedang saja. Hal ini
tentu saja perlu kita hindari, dengan menggunakan berbagai macam strategi
unttuk merangsang minat dan perhatian mahasiswa, misalnya dengan media
film,videotape, dll untuk melengkapi penyampaian perkuliahan.
Taksonomi pendidikan menjelaskan
tentang tujuan pendidikan yang
sesungguhnya yaitu mengenali berbagai ranah/domain tingkat taksonomi tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan. Taksonomi pendidikan juga bertujuan untuk
membedakan tujuan pembelajaran dengan menggunakan sistem analisis kompetensi.
Tujuan pendidikan dalam taksonomi pendidikan terbagi 3 (tiga) ranah yaitu :
1.
Ranah Cognitif
atau kemampuan untuk berpikir
2.
Ranah Afektif atau
kemampuan dalam menunjukkan penerimaan dan penolakan yang berhubungan dengan
emosi, perasaan dan hati, serta,
3.
Ranah
Phisikomotorik atau ranah yang berkaitan dengan kemampuan menguasai dan
mempunyai ketrampilan.
Menurut teori Bloom, Ranah Cognitif meliputi :
a.
C1 – Pengetahuan (
lebih pada mengingat apa yang telah diketahui )
b.
C2 – Pemahaman
c.
C3 - Penerapan
d.
C4 – Analisa
e.
C5 – Sintesa
f.
C6 – Evaluasi
Kompetensi dalam taksonomi
pendidikan identik dengan hal-hal seperti dibawah ini :
a. Area Cognitif
b.
Area Afektif
c. Area Phisikomotorik
Dalam Taksonomi pendidikan,
pendidikan yang terbaik adalah didasarkan pada kemampuan bertindak cerdas dan
bukan hanya sekedar di area cognitif atau hanya memahami saja serta kemampuan
menguasai ketrampilan, bukan hanya sebagai teori dalam memberi kritikan dalam
masyarakat, akan tetapi memberikan solusinya.Dalam penentuan tujuan yang ingin
dicapai oleh dosen bagi mahasiswanya yang tertera dalam TPU dan TPK itu harus
sesuai dengan C berapa yang diinginkan, apakah C1, C2, C3 atau C6.
Untuk mengetahui tujuan pendidikan
atau taksonomi pendidikan harus dimulai
dengan proses penyusunan kurikulum dan
pembuatan GBPP dan SAP harus disiapkan oleh staff pengajar yang memangku setiap
mata kuliahnya. GBPP dan SAP bertujuan untuk memudahkan dan
mensrukturalisasikan materi perkuliahan yang akan dilakukan. Dalam GBPP dan SAP
akan jelas bagaimana proses perkuliahan tersebut akan dilakukan, sehingga
mahasiswa jelas dan tersruktur dalam mengikuti proses perkuliahan sesuai dengan
rencana pembelajaran yang disiapkan oleh dosen
Proses penyusunan kurikulum di
jurusan masing-masing harus dimulai dengan melakukan analisis swot dengan
melihat pada Market signal yang ada, kemudian dari hasil market signal tersebut
akan melahirkan tujuan pendidikan yang sesuai kompetensi yang kemudian
dijabarkan dalam mata kuliah untuk dipelajari dan diskusikan yang sesuai dengan
bahan ajar atau silabus. Kompetensi dalam pendidikan dilihat pada 3 (tiga) hal
pokok yaitu,
a.
Kompetensi Utama
yaitu yang kompetensi yang menunjukkan unjuk kerja/hasil kerja atau cara kerja
yang ada pada individunya.
b.
Kompetensi
pendukung adalah kompetensi yang dipunyai oleh kemampuan pendidikan tinggi
masing-masing.
c.
Kompetensi lain
yaitu kompetensi yang bisa meningkatkan kualitas hidup dan kebutuhan lingkungan
dimana pendidikan tinggi itu berada.
Landasan elemen kompetensi adalah
berdasarkan pada Keputusan mendiknas No.045/U/2002, Landasan kepribadian, ilmu
dan ketrampilan, perilaku yang baik dan pemahaman dari masyarakat.
Peran dosen dalam taksonomi
pendidikan adalah sebagai fasilitator untuk membantu mahasiswa mengakses
informasi, menata keilmuan dan menytransfer pengetahuan guna untuk mendapatkan
solusi terhadap permasalahan sehari-hari, sehingga mahasiswa akan tanggap
terhadap situasi. Peran mahasiswa dalam taksonomi pendidikan adalah tidak hanya
menguasai mata kuliah atau hanya sekedar kompeten dalam bidang keilmuan akan
tetapi harus kompeten dalam belajar atau kegunaan belajar dengan cara melakukan
discovery, inquiry dan problem selfing. Untuk mendapatkan kegunaan belajar itu
bisa dengan cara SCL ( student center learning ) untuk mendiskusikan berbagai
macam persoalan hidup yang dihadapi ataupun permasalahan – permasalahan yang
ada dalam masyarakat. Kelompok diskusi SCL ini tidak terlalu banyak anggotanya
dimulai dari 10 orang – 12 orang, sehingga akan terlihat perubahannya secara
cognitif, afekif dan phisikomotorik.
Untuk dapat mencapai dan melakukan
evaluasi pembelajaran, dalam taksonomi pendidikan harus dilakukan dengan cara
membuat dan menyiapkan GBPP dan SAP sebagai rencana pembelajaran yang mempunyai
tujuan pokok Umum atau TPU dan Tujuan Pokok Khusus atau TPK. TPU bertujuan
untuk menetapkan tujuan umum apa yang akan dihasilkan oleh mahasiswa setelah
menyelesaikan mata kuliah yang telah dipelajari, perubahan apa yang diinginkan
oleh dosen terhadap mahaisiwanya, sedangkan TPK adalah tujuan khusus yang
ditujukan pada mahasiswa setelah mengikuti dan mempelajari satu topik/materi
perkuliahan yang dibuat berdasarkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan materi
perkuliahan.
Tujuan pembelajaran dalam taksonomi
pendidikan adalah dapat menjelaskan kontrak pembelajaran, dapat
mengimplementasikan GBPP dan SAP, Dapat merekontruksi salah satu materi
pembelajaran baik dengan metode TCL Maupun SCL. Dalam GBPP harus ada
komponen-komponen yang telah ditetapkan DIKTI, yaitu, manfaat mata kuliah yang
akan diajarkan ( menjelaskan tentang manfaat mengambil mempelajari mata kuliah
ini secara pribadi dan hubungannya dengan keilmuan dan jurusan), Deskripsi
perkuliahan yang akan dilakukan, tujuan pembelajaran yang diinginkan/dicapai,
organisasi materi perkuliahan yang akan disajikan, srategi perkuliahan yang
akan dilakukan oleh dosen, sumber materi atau bahan perkuliahan yang jelas,
cara-cara pemberian tugas-tugas kepada mahasiswa, kriteria penilaian dan jadwal
yang menyebutkan topik bahasan materi perkuliahan.
Dalam pemberian tugas bagi mahasiswa harus
diperhatikan dengan baik, jangan memberikan tugas secara mendadak, memberikan
tugas secara individu atau kelompok sesuai dengan jadwal atau batas waktu penyelesaiandnya,
menyebutkan tujuan dari masing-masing tugas yang akan diberikan dengan metode
diskusi, menganalisa atau mengkritik serta meninformasikan jadwal ujian
semester atau hal-hal lainnya. Dalam organisasi
materi perkuliahan sebaiknya dibentuk tim teaching, sehingga tidak ada
kendala bagi mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan karena jika salah
satu dosen pengampu mata kuliah tidak bisa hadir, maka akan digantikan oleh
dosen lain yang tergabung dalam tim teaching.
SPP harus memuat komponen-komponen seperti
berikut ini :
1.
Kode nomor dan nama mata
kuliah
2.
Kedudukan mata kuliah ( MKPK,
MKKK, MKKB,MKBP atau MKBB )
3.
Semester atau tahun
4.
SKS
5.
Waktu pertemuan
6.
Kompetensi dasar dan
indikatornya ( TPU )
7.
Pokok bahasan dan sub pokok
bahasan
8.
Kegiatan pembelajaran (
pendahuluan, penyajian dan Penutupan/evaluasi)
9.
Evaluasi
10.
Referensi bahan ajar/materi
perkuliahan yang dipakai pada setiap pertemuan.
Media dan alat pendukung proses perkuliahan
juga ditampilkan dalam SPP tersebut, apakah menggunakan LCD, Laptop, Spidol,
Possit, dan lain-lain. Evaluasi dilakukan dalam pembelajaran dilakukan untuk
mengukur hasil belajar mahasiswa baik dalam bentuk tugas, ujian Essay, non
essay dan dalam bentuk lainnya.
Senin, 30 April 2012
Di BAUK UNDIP bagian Kepegawaian, menjelaskan tentang struktur
organisai bagian kepegawaian. Bagian kepegawaian memiliki 2 subbgaian yaitu
subbagian tenaga adm & teknis dengan staf ....orang dan subbagian tenaga
edukatif. Subag tenaga edukatif. Dan Subag tenaga adm & teknis menjelaskan
struktur organisasnya beliau juga menjelaskan mempunyai tugas dan fungsi bagian
kepegawaian sbb :
·
Analisis jabatan
·
Formasi
·
Pengadaan dan Pelatihan
·
Jabatan dan Pangkat
·
Karpeg/Karis/Karsu/Taspen/Askes
·
Pemberhentian
·
Sosialisasi
Pada Subbag Tenaga Edukatif dan Subbag Tenaga Adm & Teknis. Masing-masing
kasubbag mempunyai tupoksi yang berbeda-beda. Informasi yang pertama kali kami
gali adalah subbag tenaga adm & teknis.
1.
Menyusun rencana dan program kerja Sub
Bagian;
2.
Menghimpun dan mengkaji peraturan
perundang-undangan di bidang
kepegawaian;
3.
Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis
data mutasi, pengembangan dan pemberhentian pegawai;
4.
Mempersiapkan bahan penyusuna peraturan
dan ketentuan di bidang kepegawaian;
5.
Mempersiapkan bahan penyusunan rencana
formasi dan pengembangan pegawai;
6.
Melakukan urusan penerimaan dan pengakatan
pegawai;
7.
Mempersiapkan bahan pelaksanaan mutasi dan
pengembangan pegawai;
8.
Mempersiapkan dan mengurus usul mutasi,
pengembangan pengangkatan kembali dan pemberhentian pegawai;
9.
Mempersiapkan pemberian cuti;
10.
Mempersiapkan pemberian surat keterangan
persetujuan pindah;
11.
Melakukan pencatatan dan pengarsipan data
mutasi, pengembangan dan pemberhentian pegawai;
12.
Mempersiapkan bahan pelaksanaan sumpah/
janji jabatan, serah terima jabatan dan sumpah/ janji pegawai negeri sipil;
13.
Melaksanakan pengurusan Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Kartu Pegawai
(Karpeg), Kartu Induk (Karin), Kartu Istri (Karis), Kartu Suami (Karsu),
Asuransi Kesehatan (Askes), Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), Surat
Keterangan untuk mendapatkan Pembayaran Tunjangan Keluarga (KP4), dan Lembar
Pembayaran Pajak Pembangunan (LP2P);
14.
Mempersiapkan bahan pelaksanaan latihan
prajabatan dan mengurus ujian dinas tingkat II dan III;
15.
Mempersiapkan bahan pelaksanaan pemilihan
pegawai teladan;
16.
Menghimpun dan mengolah data kehadiran
pegawai;
17.
Melakukan penyusunan stattistik pegawai;
18.
Melakukan penyusunan dan penyimpanan arsip
individual;
19.
Mempersiapkan bahan usul pemberian tanda
penghargaan pegawai;
20.
Menyusun laporan Sub Bagian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar